Senin, 11 Oktober 2010

Drogba: Fans Menghargai Saya Sekarang

image
Didier Drogba. (Getty Images)
Enam tahun lebih sudah Didier Drogba merumput di Inggris bersama Chelsea. Sekarang striker asal Pantai Gading itu merasa telah berhasil mengubah opini dari para penggemar sepak bola di Inggris yang semula membencinya.
Pencetak gol terbanyak Liga Premier musim lalu itu sempat dikritik tajam pada tahun-tahun awal ia bermain di Inggris karena kecenderungannya jatuh dan berpura-pura saat menerima ganjaran dari pemain lawan. Namun, mantan striker Marseille itu kini telah menjadi bintang dunia dan ia bersyukur saat ini didukung oleh para fan.
"Saya rasa saya dihargai saat ini dan saya sangat berterima kasih kepada para fan di Inggris," ujar drogba pada The People. "Pada musim pertama di sini, sangat sulit untuk beradaptasi dan sulit bagi fan untuk memahami saya. Sekarang orang-orang merasa saya jauh lebih baik dan saya benar-benar senang ada di sini. Yang terpenting bagi saya adalah memahami budaya permainan di negara ini," papar pemain berusia 32 tahun itu.
Drogba mengaku saat ini ia telah berhasil memahami budaya permainan sepak bola Inggris dan telah melakukannya dengan sangat baik pada beberapa musim terakhir. Ia pun merasa kini dihormati oleh semua orang di negeri Pangeran Charles itu. "Sekarang saya telah melakukannya dan saya rasa saya mendapatkan lebih banyak respek dari setiap orang di Inggris," ungkap striker yang telah membukukan 137 gol di seluruh kompetisi selama ia memperkuat The Blues.
Sementara itu, Drogba juga mengaku tidak akan terlalu kecewa jika ia tidak berhasil memenangkan gelar juaraLiga Champion, yang merupakan prioritas Chelsea di musim ini, meskipun ia mengaku ingin mengangkat cawan perak besar lambang supremasi klub Eropa itu.
"Itu tidak akan menjadi drama besar bagi saya jika saya menyelesaikan karier saya tanpa memenangkan Liga Champion," ujar Drogba. "Saya sangat ingin mengangkat trofi itu, tetapi tidak satupun yang akan mempertanyakan kemampuan atau pencapaian saya jika saya tidak melakukannya," tambahnya.

Masa Depan Hodgson Mengambang

image
Roy Hodgson. (Getty Images)
Masa depan Roy Hodgson sebagai pelatih Teh Reds terancam setelah presiden klub itu, Martin Broughton, menyatakan mantan pelatih Fulham itu bisa saja menanggalkan jabatannya jika pemilik klub Liverpool yang baru meminta pergantian pelatih.

Masa depan Roy Hodgson sebagai pelatih Teh Reds terancam setelah presiden klub itu, Martin Broughton, menyatakan mantan pelatih Fulham itu bisa saja menanggalkan jabatannya jika pemilik klub Liverpool yang baru meminta pergantian pelatih.
Berdasarkan rumor yang beredar di media massa Inggris, calon pemilik Liverpool yang baru, New England Sports Venture (NESV) beren cana membawa pelatih pilihan mereka sendiri jika mereka berhasil membeli klub itu. Dengan klausa pelepasan kontrak sebesar tiga juta pound, NESV tampaknya tidak akan keberatan membayarnya dan melepas pelatih berusia 63 tahun itu.
"Roy tahu itu ketika ia menandatangani kontrak karena kami tengah dalam proses mencari pemilik yang baru. Dia juga sadar ada resiko yang melibatkan pergantian pelatih jika Liverpool berganti kepemilikan. Dengan mengingat kondisi itu, kami tentunya juga tidak lupa memasukkannya ke dalam kontrak Roy," ujar Broughton, seperti yang dikutip Sky Sport.
Sebelum Hodgson, legenda Liverpool, Kenny Dalglish, sempat dikait-kaitkan akan melatih The Reds sepeninggal Rafael Benitez. Kini dengan buruknya penampilan Liverpool di bawah kepemimpinan Hodgson, nama Dalglish kembali mencuat di kalangan Liverpudlians Inggris. Mereka menganggap Dalglish merupakan sosok tepat yang mampu menyelamatkan The Reds, yang kini berada di zona merah.

Rooney: Inggris Butuh Libur Musim Dingin

image
Wayne Rooney. (Getty Images)
Libur musim dingin bisa menjadi solusi atas buruknya performa Inggris di turnamen besar. Itu adalah pendapat yang dikemukakan Wayne Rooney.
Hingga saat ini Premier League menolak untuk mengadaptasi liburan musim dingin, berbeda dengan kompetisi domestik di Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman.

Tidak adanya libur tengah musim dianggap sebagai salah satu penyebab melempemnya performa Inggris di turnamen besar, sejak Piala Dunia 1990. Karena itu, striker Manchester United dan timnas Inggris, Wayne Rooney, mengatakan sudah saatnya libur musim dingin diterapkan di Premier League.

"Liburan musim dingin tidak hanya akan membantu timnas Inggris, tapi juga Premier League," sebut Rooney di Sunday Express.

"Menjelang akhir musim, intensitas di beberapa laga, yang biasanya ada, menjadi hilang. Ini adalah musim yang panjang dengan laga-laga yang penuh intensitas. Baru akan adil jika para pemain mendapatkan istirahat," sambungnya.

Menurut Rooney, dengan gaya sepak bola yang sangat mengandalkan fisik dan kecepatan, sudah seharusnya Premier League menerapkan liburan musim dingin.

"(Sepak bola Inggris) hebat, terutama sebagai penyerang, ketika laga berlangsung terbuka. Tapi, cuma di Inggris Anda bisa melihat laga secepat itu," pungkasnya.

Premier League Izinkan NESV Beli Liverpool

Premier League memberikan lampu hijau kepada New England Sports Ventures (NESV) untuk melanjutkan proses pengambil alihan Liverpool dari Tom Hicks George Gillet.

Izin dari Premier League ini mereka umumkan pada Jumat (8/10) waktu setempat di situs resmi liga tertinggi Inggris itu. Di situ dikatakan bahwa mereka telah melakukan uji kelayakan ke pada pemilik NESV dan mereka telah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan Premier League.
"Premier League telah melakukan pertemuan dengan pemilik sekaligus direktur NESV untuk mempelajari proposal pembelian Liverpool yang mereka ajukan. Dari informasi yang telah mereka sediakan, Premier League merasa cukup puas dengan keseriusan mereka untuk mengambil alih Liverpool. Tidak hanya itu, mereka telah lolos dari uji kepemilikan dan diretktur," tulis pernyataan resmi Premier League di situs mereka.
Kini dengan izin yang diberikan Premier League, satu-satunya halangan bagi NESV untuk mengambil alih Liverpool adalah Tom Hicks dan George Gillett. Duo pemilik Liverpool itu menyatakan akan membawa proses jual beli klubnya ke Pengadilan Tinggi Inggris tidak mendapat restu dari dewan direksi baru yang telah mereka tunjuk.

Schwarzer Ingin Level Tertinggi


image
Mark Schwarzer. (Getty Images)
Setelah dikabarkan tengah didekati Arsenal, kiper Fulham, Mark Schwarzer, mengaku masih ada kemungkinan bagi dirinya untuk hengkang dari Craven Cottage, markas Fulham.
Sebenarnya, Arsenal pernah melontarkan tawaran pada Fulham untuk memboyong kiper asal Australia tersebut. Namun, The Cottagers menolak mentah-mentah tawaran The Gunners tersebut. Fulham pun beralasan tidak memiliki pemain pelapis pada posisi penjaga gawang.

Arsenal pun tidak patah arang. Kabarnya, pada bursa transfer musim musim dingin nanti, The Gunners tetap berniat memperkuat pos penjaga gawangnya dengan merekrut Schwarzer.

Kiper berusia 38 tahun itu pun tidak membantah ketika namanya dihubung-hubungkan dengan klub asal London Utara tersebut. Tidak hanya itu, meski mengaku bahagia memperkuat Fulham, Schwarzer tetap berniat memanfaatkan segala kesempatan untuk bisa bermain di level tertinggi (bergabung bersama Arsenal).

"Siapa yang tahu, kami akan menunggu dan melihat apa yang terjadi. Saya sangat bahagia di Fulham. Para pendukung sangat luar biasa dan saya menikmati setiap menit di sini (Fullham). Dua bulan terakhir menjadi masa yang sibuk dan fan pun sangat baik pada saya. Saya pun menikmati sepak bola lagi," ujar Schwarzer pada Sky Sports, Ahad (10/10).

"Saya kira saat kamu melihat peluang yang ada di depan saya, saya pikir tidak ada orang yang mau menghalangi saya untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Pihak klub pernah menanyakan pada saya pakah saya mau memanfaatkan kesempatan tersebut, dan saya mau. Saya tidak bertambah muda, sayangnya, kamu selalu ingin menjadi yang terbaik," tambah mantan kiper Middlesbrough itu.

Melo: Del Piero Seorang Legenda

Gelandang Juventus, Felipe Melo, memuji rekan setimnya, Alessandro Del Piero, sebagai seorang legenda sepak bola, dalam tulisannya yang membahas mengenai Juventus di sebuah kolom media online Brasil.
image
Alessandro Del Piero. (Getty Images).

Pemain internasional Brasil menulis untuk situs berita olahraga Brasil, Globoesporte, dalam rangka mempromosikan Juventus di Amerika Selatan. "Saya ingin Anda mengetahui tentang Juve," tulis Melo. "Bagi yang tidak mengenal Juve, mereka adalah tim dengan suporter terbanyak di Italia," tambahnya.
Dalam tulisannya itu, Melo mengatakan bahwa ia sangat bangga mengenakan kostum garis hitam-putih kebanggaan Juventus yang merupakan sebuah klub bersejarah yang memiliki pendukung terbesar di Italia. Ia juga mengatakan bahwa Juve memiliki markas latihan yang sangat luar biasa dan segudang prestasi sepanjang sejarah.
"Hampir 30 persen rakyat Italia mendukung klub bersejarah ini, di mana merupakan salah satu klub yang memenangkan lebih banyak gelar juara liga dibandingkan siapapun," ungkap gelandang bertahan Selecao itu dalam kolomnya. "Saya sangat bangga mengenakan kostum ini. Kami memiliki tempat latihan yang modern dengan tujuh lapangan dan dengan infrastruktur yang dibutuhkan para atlet," lanjut Melo.
Tulisan Melo di situs tersebut juga disertai dengan foto dirinya bersama Del Piero yang telah mengembangkan ikatan yang cukup kuat dengannya. Ia pun mengatakan bahwa Alessandro Del Piero bagaikan seorang legenda di klub Turin itu dengan segudang prestasi dan loyalitas yang tinggi bagi Juve.
"Dalam salah satu foto di mana Anda melihat saya, saya sangat dekat dengan sang legenda, Alessandro Del Piero, yang merupakan seorang raja di sini," ungkap Melo. "Ia telah berada di klub ini sejak 1993 dan mencetak lebih dari 300 gol dengan mengenakan kostum ini. Ketika saya memintanya untuk berpose untuk Brasil, ia langsung berlari mendatangi saya," kisah mantan pemain Fiorentina itu.

Soal Kontrak, Monty Tak Mau Buru-Buru

image
Riccardo Montolivo. (Getty Images)
 
Meski telah ditawari perpanjangan kontrak oleh pihak manajemen klub, gelandang Fiorentina, Riccardo Montolivo, masih menunda-nunda pembicaraan dengan pihak La Viola terkait perpanjangan kontraknya.
Kendati begitu, Montolivo tetap memastikan bahwa dia akan bertahan di klub asal kota Florence, Italia, tersebut. Eks punggawa Atalanta itu pun mengaku tidak mau terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk memperpanjang kontraknya bersama La Viola. Pasalnya, proses negosiasi itu nantinya akan menjadi hal menentukan perjalanan kariernya. Sebagai informasi, kontrak Montolivo di Fiorentina baru akan habis pada 2012.

"Saya tenang dalam hal itu (kontrak). Kami akan mempelajari situasinya dan akan membuat keputusan dengan cara yang tenang. Saya telah menunda pembicaraan pada saat ini, karena hal itu adalah keputusan besar untuk karier dan untuk hidup saya," ujar Montolivo pada Corriere dello Sport, Ahad (10/10).

"Tidak ada alasan bagi saya untuk melarikan diri. Hal yang paling mungkin adalah saya akan tetap bertahan di Fiorentina untuk waktu yang lama. Uang tidak ada pengaruhnya pada keputusan saya nanti," tambah pemain yang dikabarkan tengah didekati oleh Bayern Muenchen dan Arsenal tersebut.

Sementara itu, pihak Fiorentina melalui direktur olahraganya, Pantaleo Corvina, mengaku klubnya sudah memberikan penawaran perpanjangan kontrak pada Montolivo. Namun, pihak Montolivo masih meminta waktu untuk berpikir.

"Sebelum Piala Dunia, Montolivo dan agennya mengungkapkan ingin memperpanjang kontraknya untuk lima tahun ke depan. Tapi, setelah musim panas, mereka meminta waktu untuk berpikir lagi. Kami terus menunggu jawaban dari mereka. Tapi, kami tahu bahwa Montolivo dan agennya masih memikirkan pilihan mereka secara serius," ujar Corvina.